Wavy Tail

Minggu, 07 April 2019

PENDAHULUAN "Penggunaan Cookie"

Anda telah belajar bagaimana menggunakan SESSION untuk menyimpan data atau value supaya dikenali di beberapa script halaman web. Selain menggunakan SESSION untuk melakukan hal ini, Anda juga bisa menggunakan COOKIE.
Apa perbedaan antara SESSION dan COOKIE? Dari sisi fungsi atau kegunaan, keduanya adalah sama, namun perbedaannya adalah jika SESSION value disimpan dalam server web sedangkan value COOKIE disimpan dalam komputer client.
Memang keduanya ada plus dan minusnya. Kelebihan SESSION adalah bahwa user tidak bisa menghapus value yang tersimpan kecuali dirinya sendiri, misal dengan menutup browser atau ketika dalam proses logout. Namun kelemahannya adalah ketika tiba-tiba jaringan internetnya putus setelah proses login. Bila jaringannya putus, maka otomatis SESSION akan terhapus sehingga apabila hal ini terjadi ketika Anda mengakses halaman web yang terdapat autentifikasi maka Anda diharuskan login kembali.
Sedangkan COOKIE, value disimpan di komputer client. Dengan demikian value tersebut tetap tersimpan meskipun jaringan internetnya putus atau dalam kondisi offline. Namun kelemahannya adalah value COOKIE tersebut bisa dihapus oleh orang lain yang juga menggunakan komputer tersebut, atau mungkin user komputer tersebut telah menge- set  bahwa  browsernya  tidak  bisa  menerima  COOKIE  sehingga  COOKIE  tidak  bisa tersimpan dalam komputer client.
Sehingga apabila ditanya, lebih baik pakai yang mana? COOKIE atau SESSION? Ya… hal ini saya serahkan kepada Anda saja. Sebagai gambaran, bahwa sistem login Google Mail sepertinya  menggunakan  COOKIE,  demikian  pula  dengan  Wordpress.  Namun  banyak juga situs atau aplikasi yang menggunakan  SESSION untuk membuat sistem login ini. Saya sendiri lebih senang menggunakan SESSION ☺
Cara Menyimpan Value Ke Dalam COOKIE
Untuk menyimpan value ke dalam COOKIE caranya adalah dengan memberikan perintah berikut ini:
setcookie("nama cookie", value, expired time);
Pada perintah di atas, parameter ‘nama cookie’ bisa diisi dengan sebarang nama. Nama COOKIE  ini  seperti  halnya  Anda  memberi  nama  pada  SESSION.  Parameter  ‘value’nantinya diisi dengan value yang akan disimpan. Sedangkan parameter ‘expired time’ adalah lama waktu untuk mengatur masa berlaku COOKIE.
Catatan:
Nama COOKIE tidak boleh mengandung spasi Expired Time dihitung dalam satuan detik
Contoh:
<?php $kata = "Saya sedang belajar COOKIE"; setcookie("mycookie", $kata, time()+3600); ?>
Script di atas akan menyimpan value berupa teks ‘Saya sedang belajar COOKIE’ ke dalam COOKIE.  Bila  script  di  atas  dijalankan,  maka  kita  bisa  lihat  valuenya  dalam  COOKIE. Apabila Anda menggunakan Firefox, maka cara melihat COOKIE nya adalah:
1. 2. 3. 4.
Klik TOOLS > OPTIONS Pilih menu tab PRIVACY Klik tombol SHOW COOKIES Kemudian dicari nama situsnya, karena Anda mencobanya melalui LOCALHOST maka LOCALHOST pada site name Lalu akan tampil seperti pada gambar berikut ini
Oya…  pada  script di  atas,  parameter  ‘expired  time’  nya  diberikan  time()+3600  itu maksudnya bahwa cookie tersebut akan disimpan selama 1 jam (3600 detik). Setelah 1 jam maka cookie akan terhapus secara otomatis. Bila parameter ‘expired time’ ini tidak dituliskan maka cookie akan terhapus begitu browser ditutup, seperti halnya SESSION.
Nah…   konsep   COOKIE   yang   bisa   diatur   jangka   waktu   atau   umurnya   ini   sering dimanfaatkan oleh program-program bisnis afiliasi. Mungkin Anda pernah mendengar atau bahkan sering bahwa suatu program afiliasi X menggunakan sistem COOKIE selama 3 bulan, 9 bulan atau bahkan tahunan. COOKIE dalam bisnis afiliasi ini digunakan untuk menyimpan nomor ID dari referalnya. Bila terdapat konsumen yang membeli produk di bawah  ID  referal  seseorang  selama  usia  COOKIE  ini  masih  aktif,  maka  orang  yang memiliki ID referal tadi akan mendapatkan komisi.
Membaca Value Cookie
Setelah COOKIE tersimpan, selanjutnya kita bisa membaca valuenya. Untuk membaca value COOKIE, caranya adalah menggunakan perintah
$_COOKIE['nama cookie'];
Contoh:
<?php if isset($_COOKIE['mycookie'])
{
echo $_COOKIE['mycookie'];
} else echo "Cookie Tidak Ada"; ?>
Script di atas digunakan untuk menampilkan value dari COOKIE bernama ‘mycookie’ bila COOKIE tersebut ada (masih tersimpan dalam komputer), sedangkan bila sudah tidak ada maka tampilkan ‘Cookie Tidak Ada’.
Nah… mungkin Anda berpikir, bagaimana bila terdapat nama COOKIE yang sama lebih dari  satu  yang  tersimpan  dalam  komputer?  Bila  nama  COOKIE  yang  sama  tersebut berasal dari situs yang sama, maka sifat timpa menimpa value seperti halnya dalam variabel akan terjadi.
Contoh:
script1.php
<?php $kata = "COOKIE 1"; setcookie("mycookie", $kata, time()+3600); ?>
script2.php
<?php $kata = "COOKIE 2"; setcookie("mycookie", $kata, time()+3600); ?>
Kedua  script  di  atas  akan  melakukan  proses penyimpanan  COOKIE  sebanyak  2  kali dengan value yang berbeda namun nama COOKIE nya sama. Jika Anda jalankan script di atas  dalam  LOCALHOST  (sebagai  nama  situsnya),  maka  value  COOKIE  pertama  akan ditimpa dengan COOKIE yang kedua.
Namun… misalkan Anda punya dua situs atau server yang berbeda katakanlah A dan B, kemudian   script1.php   Anda   upload   ke  A   sedangkan   script2.php   diupload   ke   B. Selanjutnya script1.php di A dijalankan dan script2.php di B juga dijalankan. Bila diperhatikan,   maka  proses  ini  akan  menghasilkan  2  buah  COOKIE  yang  berbeda, meskipun nama COOKIE nya sama. Di sini yang membedakan adalah nama server atau situsnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar